Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pahami Tanda-Tanda Diare Ini Semoga Tidak Menjadi Diare Kronis

Meskipun penyakit ini salah satu yang umum dialami oleh orang-orang, tapi ternyata masih banyak yang tidak memahami apa saja gejala diare. Sebagian menyepelekan tanda-tanda itu, tidak segera menanganinya sampai menjadi diare kronis yang bahkan dapat mengancam nyawa. Karenanya disini akan dibahas lebih lanjut perihal tanda-tanda dari diare dan apa perbedaannya dengan diare kronis. Supaya Anda dapat menyikapinya dengan tepat.

 Meskipun penyakit ini salah satu yang umum dialami oleh orang Pahami Gejala Diare ini Supaya Tidak Menjadi Diare Kronis

Gejala dan Penyebab Diare 

Diare yaitu gangguan pada sistem pencernaan sampai menciptakan penderitanya sering buang air dengan tinja yang encer. Secara umum orang yang mengalami diare akan merasa perutnya kembung, mulas, mual dan bahkan beberapa sampai muntah. Sebagian orang lainnya juga mengalami tanda-tanda diare yang lain ibarat tinja yang berlendir atau bahkan berdarah, demam, sakit kepala dan penurunan berat badan. 

Selain mengalami gejala-gejala tersebut, penderita juga akan mengalami dehidrasi. Dimana mulutnya menjadi kering, urine menjadi lebih gelap, lemas, sangat haus dan pusing. Pada bawah umur atau bayi, hal ini akan terlihat dari berkurangnya air mata dikala menangis, mata dan pipi yang terlihat cekung, tidak mengeluarkan urine dan terus menerus rewel. 

Perbedaan Gejala dengan Diare Kronis 

Secara umum, gejala diare kronis tidak berbeda jauh dengan diare biasa. Selain beberapa tanda-tanda yang sudah dipaparkan di atas, penderita juga biasanya akan tampak pucat dan berkeringat di malam hari. Selain itu yang sangat membedakan antara keduanya yaitu jangka waktu gangguan diare berlangsung. Karena untuk diare kronis, dapat berlangsung sampai lebih dari 2 minggu, berbeda dengan diare biasa yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari saja. 

Penyebab dari Penyakit Diare 

Hal ini sangat penting untuk dipahami, lantaran dengan memahami penyebabnya, dapat diupayakan pencegahan agar tidak gampang terserang penyakit ini. secara umum diare disebabkan oleh bisul virus pada pecahan usus besar, ibarat rotavirus, norwalk, cytomegalovirus dan virus hepatitis. Selain itu, diare juga dapat disebabkan beberapa hal berikut.

  • Alergi makanan
  • Mengonsumsi masakan dengan pelengkap buatan
  • Intoleransi pada laktosa atau fruktosa 
  • Efek samping obat
  • Infeksi benalu ibarat Giardia 
  • Infeksi basil ibarat Campylobacter, Escherichia coli, Salmonella, Shigella, dan lainnya 


Sedangkan untuk gejala diare kronis, beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain Irritable bowel syndrome, penyakit celiac atau radang pada kanal pencernaan. Karenanya pada proses diagnosis diare kronis juga dilakukan beberapa tes tambahan ibarat tes darah, tes tinja, biopsi, endoskopi dan pemindaian ibarat CT scan, MRI atau Rontgen. 

Pengobatan Penyakit Diare 

Bagi Anda yang ingin melaksanakan pengobatan diare secara mandiri, dapat mencoba beberapa cara ibarat berikut ini:

1. Lebih banyak minum 
Hal ini sangat penting dalam proses pengobatan diare lantaran dengan banyak minum akan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang bersama tinja. Selain hal itu juga mencegah kehilangan cairan tubuh yang terlalu parah pada penderita. Selain air putih, penderita juga dapat mengonsumsi jus atau kaldu, dan oralit untuk anak-anak. Sedangkan bayi lebih banyak diberi asupan ASI. 

2. Pengaturan Konsumsi Makanan 
Ketika mengalami tanda-tanda diare, sangat disarankan untuk penderita lebih banyak mengonsumsi masakan yang lunak. Makanan yang banyak mengandung lemak, serat atau bumbu lebih baik dihindari untuk sementara. Makanan padat dapat mulai dikonsumsi kalau kondisi usus sudah lebih membaik. 

Jika Anda sudah mencoba cara-cara tersebut namun kondisinya masih belum membaik, maka disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter. Dokter akan memperlihatkan obat-obatan tertentu untuk membantu Anda mengatasinya, berikut dengan antibiotik untuk jenis diare yang dikarenakan bisul bakteri. Beberapa dokter juga meresepkan obat ibarat loperamide untuk membantu melancarkan kinerja usus sehingga meringankan diare. 

Selain itu dokter juga dapat meresepkan jenis obat yang membantu untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri ibarat ibuprofen atau paracetamol. Kecuali untuk diare yang sudah berlangsung cukup lama, biasanya dokter akan menganalisanya lebih lanjut gres kemudian tetapkan penanganan. 

Pencegahan Penyakit Diare 

Sebagaimana telah dipaparkan di atas bahwa gangguan diare dipengaruhi secara pribadi dengan acara konsumsi. Karenanya cara yang paling efektif untuk mencegah tanda-tanda diare yaitu dengan membiasakan hidup higienis terutama dikala mengonsumsi masakan dan minuman. Karena dengan begitu akan meminimalisir virus atau basil masuk ke dalam sistem pencernaan dan menyebabkan diare. Selain juga menghindari masakan yang kurang matang, lantaran dapat mengandung banyak bakteri. 

Usahakan juga mengonsumsi air yang matang lantaran potensi basil masih hidup lebih kecil. Sebelum makan juga dibiasakan untuk mencuci tangan, termasuk juga sehabis makan. Apalagi kalau sehabis dari toilet, batuk, bersin atau menyentuh benda yang kotor. Jangan lupa untuk memakai sabun dan bilas dengan air sampai higienis agar tangan terhindar dari basil atau virus. Dengan menjaga gaya hidup sehat, gejala diare pun dapat dicegah.

Sumber : https://www.jalansehat.info/

Posting Komentar untuk "Pahami Tanda-Tanda Diare Ini Semoga Tidak Menjadi Diare Kronis"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel